Selasa, 26 Mei 2009

Strategi Memilih Saham Yang Bagus

MUNGKIN ada yang ingin berinvestasi di pasar modal, tapi pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat memilih investasi saham yang bagus?

Perlu diketahui, informasi saja tidaklah mencukupi, sebagai investor kita perlu untuk mengenal beberapa strategi yang biasa dilakukan oleh para analis saham.

Dengan menjadi nasabah suatu perusahaan sekuritas yang baik, kita akan memperoleh laporan analisis terkini. Kita juga bisa melengkapi informasi tersebut dengan informasi yang mungkin kita peroleh dari perusahaan itu sendiri atau dari surat kabar.



Price to earning ratio

Price earning ratio (PER atau P/E) adalah cara mengukur seberapa besar investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi harga saham di bursa efek dengan laba bersih per saham.

Rasio PER sangat penting untuk dipahami bagi para investor saham. Jumlah laba perusahaan yang dihasilkan akan memengaruhi jumlah dividen yang bisa dibayarkan kepada pemegang saham. Jika labanya meningkat, potensi dividen yang akan diberikan juga akan meningkat, walaupun belum tentu selalu demikian, karena terdapat kebijakan perusahaan yang diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham mengenai jumlah laba yang dibayarkan (dividen) kepada pemegang saham. RUPS dapat memutuskan bahwa tidak ada pembagian dividen karena seluruh laba akan ditahan. Namun hal tersebut bersifat kasuistis.

Secara umum, saham dengan PER atau P/E yang lebih rendah dari perusahaan sejenis sering disebut sebagai saham murah atau undervalue, sehingga memberikan daya tarik tersediri bagi investor untuk membelinya. Namun, saham perusahaan yang bagus sering kali diburu para investor sehingga harga menjadi sangat tinggi yang mengakibatkan PER menjadi tinggi. Sementara saham yang tidak diburu para investor, harganya rendah yang mengakibatkan PER-nya rendah. Kita harus jeli memilih saham perusahaan yang bagus dengan PER yang rendah. Sebaiknya kita menggunakan dan melihat rasio PER sebuah perusahaan dalam suatu periode yang cukup lama. Jadi kita akan melihat PER perusahaan berdasarkan tren perubahan angka PER secara historis.

Dividen yield

Menghitung dividen yield cukup mudah. Dividen per saham dibagi dengan harga saham. Angka dividen yield memberikan gambaran hasil investasi yang bisa diperoleh dari saham tersebut untuk investor. Dengan memerhatikan angka dividen yield, sebagai investor kita dapat melihat dan mencari saham perusahaan yang sehat dan memiliki potensi pertumbuhan laba yang bagus.

Strategi pemilihan saham

Ada beberapa strategi yang sering dipergunakan dan cukup populer di kalangan investor yakni:

1. Teori pertumbuhan

Teori ini mengembangkan analisis terhadap sebuah perusahaan dalam sebuah industri dengan data yang menunjukkan pertumbuhan dari satu periode bisnis ke periode bisnis selanjutnya. Kita harus dapat mencari perusahaan yang memiliki angka pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Teori ini secara tersirat menyatakan keinginan investor untuk mendapatkan keuntungan dari segi pertumbuhan modal melalui pendapatan dari dividen. Bila investor dapat memilih atau menemukan sebuah perusahaan yang berada dalam tingkat pertumbuhan dan perusahaan tersebut menjadi pemimpin di dalam industri, investor kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan cukup besar.

2. Value investing

Teori value investing secara umum adalah mencari atau menganalisis saham-saham perusahaan yang memiliki kualitas baik seperti neraca keuangan yang kuat, dsb. Namun saham-saham tersebut dihargai di bawah harga semestinya atau undervalued oleh bursa saham. Harga yang rendah atau undervalued yang terjadi, bisa disebabkan menurunnya kinerja perusahaan ataupun karena industrinya sedang tidak dalam kondisi yang menguntungkan.

Para investor yang melakukan analisis dengan teori ini mencari saham-saham perusahaan kuat yang saat ini kurang diminati para investor di bursa saham. Sebagai indikator awal, yang dapat kita lakukan adalah dengan melihat rasio PER yang rendah dari sebuah perusahaan. Menentukan rasio PER tinggi atau rendah memerlukan data atau informasi historis dari perusahaan tersebut.

Selain rasio PER, kita juga dapat melihat rasio dividen yield bila mengunakan teori ini. Semakin besar dividen yield yang ditawarkan, umumnya akan memberikan potensi pengembalian yang tinggi pula.

3. Dividen growth

Melalui teori ini maka investor dapat menggunakan strategi untuk memilih saham-saham perusahaan yang selalu meningkatkan dividennya dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan selalu menaikkan dividen yang dibayarkan kepada investor selama 10 tahun perusahaan tersebut beroperasi, investor dapat memutuskan membeli saham perusahaan tersebut jika menggunakan strategi ini.

Mengapa perusahaan tersebut menarik untuk dibeli sahamnya? Peningkatan dividen yang dibayarkan kepada investor menandakan perusahaan tersebut memiliki fundamental yang bagus.

Apa pun strategi yang digunakan, sebenarnya jika kita sudah memilih saham perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus, tentunya dengan analisis yang baik, dalam jangka panjang keputusan ini biasanya akan memberikan tingkat keuntungan yang cukup memadai. Namun umumnya karena kurang siapnya investor untuk mengatasi penurunan drastis dari harga saham tersebut dalam jangka pendek, investor tersebut segera menjual saham tersebut sehingga mengalami kerugian. Bila kita berinvestasi di saham, kita harus memiliki jangka investasi yang cukup panjang untuk mengantisipasi penurunan harga saham yang mungkin saja terjadi dalam beberapa waktu. Namun berdasarkan pengalaman, bila investor sudah menganalisis fakta-fakta atau informasi dengan hati-hati, menggunakan akal sehat, menginvestasikannya untuk periode jangka panjang, dan memiliki kesabaran, investasi saham dapat dipilih menjadi alternatif investasi yang menguntungkan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar